Bagaimana Setelah Ramadhan? (Bagian 1)


Segala puji bagi Allah yang menjadikan Ramadhan sebagai bulan diturunkannya al-Qur`an, di dalamnya terdapat malam yang lebih baik daripada seribu bulan, dan amal ibadah dilipat gandakan pahalanya. Shalawat dan salam kita haturkan kepada manusia terbaik sepanjang masa, penutup para nabi, Muhammad , juga para sahabat, keluarga dan para pengikutnya hingga akhir zaman.


Perjalanan waktu tanpa terasa, berlalu begitu cepat tanpa bisa ditunda sedetik juapun. Bulan Ramadhan yang sangat mulia sudah berakhir tanpa bias tertahan sesaat pun. Bulan yang penuh berkah, saat yang paling pas untuk menggali ibadah dan meminta ampun serta bertaubat kepada Allah sudah pergi meninggalkan kita semua hingga tahun berikutnya. Sementara kita tidak pernah mengetahui, apakah Ramadhan tahun depan masih sempat kita nikmati bersama keluarga dan orang-orang yang kita cintai? Apakah bulan puasa tahun berikutnya masih mungkin kita rasakan keindahannya dengan sedapat mungkin memperbanyak ibadah dengan berpuasa, membaca al-Qur`an, shalat Tarawih, bertaubat dan istighfar kepada Allah ? Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari sanubari kita seperti ini, memang tidak ada yang pernah mengetahui jawabannya  selain Allah tempat kita menyembah dan meminta. Sudah menjadi keharusan, bahwa setiap yang datang, pasti akan berlalu.Demikian pula halnya bulan Ramadhan, ia pun pergi seiring dengan sirnanya bulan di atas langit yang kita lihat setiap malam. Bulan diawali dengan bulan sabit yang terlihat begitu kecil di ufuk Barat, lalu bertambah besar sedikit demi sedikit setiap malam, hingga menjadi purnama di pertengahan bulan. Setelah itu, ia pun kembali mengecil dan sirna di akhir bulan hingga tidak tampak lagi bersama-sama kemilau bintang yang tetap bersinar gemerlapan hingga akhir zaman dengan ijin Allah .
Bulan Ramadhan sesungguhnya menjadi saksi atas segala amalan yang kita kerjakan selama ini, apakah itu berupa keburukan dan maksiat, ataukah ibadah dan amal shaleh. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita melakukan intropeksi mulai saat ini, melakukan muhasabah terhadap segala hal yang sudah kita lakukan di bulan Ramadhan yang telah berlalu. Agar Ramadhan tahun ini tidak berlalu begitu saja seperti Ramadhan-Ramadhan sebelumnya.

Selalu menjaga shalat fardhu berjamaah:
Selama bulan Ramadhan, kita sudah membiasakan diri untuk selalu terikat dengan masjid. Setiap kali suara azan dikumandangkan, kita ayunkan langkah kaki untuk mengerjakan kewajiban shalat bersama-sama dengan kaum muslimin secara berjamaah. Ketika Ramadhan telah berakhir, hendaknya muncul semangat baru yang berawal dari kebersihan hati dan jiwa. Energi besar ini harus terus menerus kita jaga, hingga tibanya Ramadhan berikutnya. Jika semangat itu tetap terjaga, kita akan semakin mudah melaksanakan shalat berjamaah, terlebih lagi pahala shalat berjamaah ini sangat besar, sebagaimana yang disabdakan Nabi dari Abdullah bin Umar , bahwasanya Nabi bersabda: "Shalat berjamaah lebih baik dari shalat sendirian dua puluh derajat."
Dan dalam satu riwayat: "Dua puluh lima derajat." Muttafaqun 'alaih.
Dan dalam hadits yang lain, Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang berwudhu di rumahnya, kemudian berjalan menuju salah satu rumah Allah (masjid), untuk menunaikan salah satu kewajiban Allah , niscaya salah satu langkahnya menggugurkan dosa dan yang lain meninggikan derajat."
Abu Hurairah juga meriwayatkan dalam hadits yang lain, bahwa Nabi bersabda: "Barangsiapa yang pergi ke masjid, di pagi hari atau di sore hari, niscaya Allah menyiapkan sorga sebagai tempat tinggalnya, setiap ia berangkat di pagi hari atau di sore hari." Muttafaqun 'alaih.
Melaksanakan shalat sunnah rawatib dan shalat-shalat sunnah lainnya:
Kita telah mendapatkan tarbiyah yang sangat berharga dari madrasah Ramadhan. Salah satunya adalah memperbanyak ibadah shalat-shalat sunnah seperti tarawih, witir, dan tahajjud. Dan setelah Ramadhan berakhir, hendaklah semangat yang telah kita peroleh dari madrasah Ramadhan itu jangan ikut pergi bersama berlalunya bulan Ramadhan.
Adapun di antara keutamaan shalat sunnah tersebut adalah:
a)      Sunnah rawatib: yaitu shalat yang dilaksanakan sebelum atau sesudah shalat fardhu: Dari Ummu Habibah radhiyallahu 'anha, beliau berkata, "Aku mendengar Rasulullah bersabda: 'Tidak ada seorang hamba yang melaksanakan shalat karena Allah setiap hari sebanyak dua belas rakaat selain yang fardhu, kecuali Allah membangun untuknya satu rumah di surga, atau melainkan dibangun untuknya satu rumah di surga." HR. Muslim. 
b)      Shalat Tahajjud: yaitu ibadah shalat yang dilaksanakan di malam hari dan Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya agar selalu melaksanakannya: Firman Allah : ”Hai orang yang berselimut (Muhammad), * bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), * (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, * atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan.” (QS. Al-Muzammil :1-4). Dan firman-Nya: “Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Israa`:79). Dan Rasulullah pernah ditanya tentang shalat yang paling utama setelah shalat fardhu, beliau menjawab: "Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat di tengah malam." HR. Muslim.8
c)      Shalat Witir: yaitu shalat yang dilaksanakan setelah shalat Isya hingga terbit fajar yang kedua. Sekurang-kurangnya satu rekaat dan sebanyak-banyaknya sebelas atau tiga belas rekaat. Dari Abu Hurairah , ia berkata, 'Kekasihku (Rasulullah ) berpesan kepadaku dengan tiga perkara, aku tidak akan meninggalkannya hingga mati: puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dan tidur setelah shalat witir." Muttafaqun 'alaih.
Ini adalah sebagian dari keutamaan shalat sunnah rawatib dan shalat sunnah yang lainnya. Di samping itu masih banyak shalat-shalat sunnah lainnya yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, seperti shalat Dhuha, shalat Istikharah, shalat gerhana dan yang lainnya. Wallahu A'lam.


Do you Like this story..?

Get Free Email Updates Daily!

Follow us!

No comments:

Post a Comment