Bagaimana Setelah Ramadhan (Bagian 2 - Habis)



4. Membaca al-Qur`an:
Salah satu tarbiyah selama madrasah Ramadhan yang telah kita jalani adalah membaca al-Qur`an. Kita harus mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah , karena selama bulan Ramadhan, sebagian besar dari kita telah berhasil mengkhatamkan al-Qur`an minimal satu kali, atau paling tidak kita telah mampu membaca sekian juz dan surah selama bulan al-Qur`an yang mulia ini. Hal itu merupakan hidayah dan taufik yang tidak terhingga yang telah dianugerahkan Allah kepada kita.
 Setelah berlalunya bulan yang mulia ini, muncul satu pertanyaan singkat, bagaimana setelah Ramadhan? Akankah energi membaca al-Qur`an yang sudah kita dapatkan selama bulan Ramadhan akan kita biarkan lepas dari kita setelah berlalunya bulan Ramadhan? Tentu kita tidak menghendaki hal seperti itu. Sedangkan satu hari masih tetap seperti biasa, yaitu 24 jam. Saudara seiman, kalau dalam sehari kita mampu membaca majalah, surat kabar, atau bahan bacaan lainnya sekian halaman banyaknya, kenapa kita tidak berusaha untuk melakukan hal yang sama terhadap al-Qur`an? Padahal al-Qur`an adalah sumber pedoman hidup kita yang pertama, di samping hadits-hadits Rasulullah sebagai sumber yang kedua. Cobalah kita membacanya paling tidak sekadar satu atau dua ayat sebelum atau sesudah shalat fardhu, tentu lebih baik lagi kalau kita bisa melakukan lebih dari itu. Setelah itu, cobalah kita membaca terjemahannya dan melakukan tadabbur (perenungan, penghayatan) terhadap ayat yang telah kita baca. Kalau itu bisa kita lakukan, kita akan bisa merasakan betapa indahnya agama Islam yang kita anut ini. Kalau kita membaca atau mendengar cerita orang-orang mendapat hidayah untuk memeluk Islam, sebagian besar dari mereka mendapatkan cahaya iman dari al-Qur`an yang penuh dengan nur Ilahi.
Sebagian kaum muslimin, pada saat ini, telah jauh dari al-Qur`an yang merupakan petunjuk paling utama dalam mengarungi kehidupan. Sementara para musuh Islam berusaha keras untuk menjauhkan kaum muslimin secara personal maupun kelompok dari al-Qur`an. Dalam buku 'Rencana Penghapusan Islam dan Pembantaian Kaum Muslimin di Abad Modern' yang ditulis oleh Nabil bin Abdurrahman al-Mahisy/13, disebutkan bahwa Jal Daston selaku perdana menteri Inggris mengemukakan bahwa selama al-Qur`an masih berada di tangan kaum muslimin, Eropa tidak akan bisa menguasai negara-negara Timur.
Merupakan satu keharusan bagi setiap muslim untuk selalu berinteraksi aktif dengan al-Qur`an, dan menjadikannya sebagai sumber inspirasi, berpikir, dan bertindak. Membaca al-Qur`an merupakan langkah pertama dalam berinteraksi dengannya, dan untuk menggairahkan serta menghidupkan kembali gairah dan energi kita dalam membaca al-Qur`an, berikut ini adalah sebagian di antara keutamaan al-Qur`an dan membacanya: Firman Allah : Sesungguhnya al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar, (QS. Al-Israa`:9)
Hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Utsman bin 'Affan , Nabi bersabda: "Sebaik-baik kamu adalah yang mempelajari al-Qur`an dan mengajarkannya."
Dan dalam hadits lain, dari Abu Umamah al-Bahili , Rasulullah bersabda: "Bacalah al-Qur`an, maka sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat memberikan syafaat kepada ahlinya." HR. Muslim.Semoga Allah memberi hidayah dan taufik kepada kita semua, serta memudahkan langkah kita untuk kembali kepada Kitabullah dan sunnah Nabi-Nya.
5. Melaksanakan puasa-puasa sunnah:
Kita telah melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan yang baru saja berlalu. Dan setelah bulan penuh berkah itu meninggalkan kita seiring perjalan waktu, hendaklah kita tidak meninggalkan ibadah puasa sunnah yang dianjurkan kepada kita di luar bulan Ramadhan. Di antara puasa-puasa sunnah dan keutamaannya adalah sebagai berikut:
  1. Puasa enam hari bulan Syawal: Rasulullah bersabda:"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian meneruskannya berpuasa enam hari bulan Syawal, nilainya sama seperti berpuasa setahun penuh."HR. Muslim.
  2. Puasa hari Arafah, yaitu hari ke sembilan di bulan Dzulhijjah: Rasulullah pernah ditanya tentang puasa hari 'Arafah, beliau bersabda: "Ia menebus (dosa-dosa) tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya."
  3. Puasa hari 'Asyura, yaitu berpuasa pada tanggal sepuluh bulan Muharram. Dan dianjurkan pula berpuasa di hari ke sembilannya, agar berbeda dengan kaum Yahudi: Rasulullah pernah ditanya tentang puasa hari 'Asyura`, beliau menjawab: "Ia menebus (dosa-dosa) satu tahun sebelumnya."
  4. Puasa hari Senin dan Kamis, dan puasa hari senin lebih kuat dari segi dalil: Rasulullah pernah ditanya tentang puasa di hari Senin, beliau menjawab: "Itulah hari kelahiranku, dan aku dibangkitkan atau diturunkan (al-Qur`an) kepadaku." Puasa tiga hari setiap bulan pada tanggal 13, 14, 15 yang disebut puasa hari-hari putih, karena selama tiga hari itulah bulan purnama bersinar terang: dari Abu Dzarr , beliau berkata: "Rasulullah memerintahkan kami berpuasa tiga hari setiap bulan: hari ke 13, 14, dan 15."
6. Taubat dan Istighfar kepada Allah :
Bulan Ramadhan yang mulia adalah bulan ampunan dan kebebasan dari api neraka. Di bulan yang penuh berkah itu, kita tentu telah memohon ampunan kepada Allah atas segala dosa dan kesalahan yang pernah kita lakukan semasa hidup kita. Namun setelah Ramadhan berakhir, bukan berarti kita berhenti meminta ampun dan bertaubat kepada Allah . Justru kita selalu dianjurkan agar senantiasa memohon ampunan dan terus bertaubat kepada Allah . Banyak sekali perintah agar kita selalu bertaubat dan istighfar, baik yang terdapat di dalam al- `an atau pun dalam sunnah-sunnah Rasulullah , dan di antaranya adalah: firman Allah : Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. An-Nuur:31) Dan firman-Nya: Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurnimurninya,…". (QS. At-Tahrim:8). Rasulullah bersabda: 'Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan mintalah ampunan kepada-Nya, sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari sebanyak seratus kali.' HR. Muslim. Ayat dan hadits di atas dengan jelas memerintahkan kepada kita agar selalu bertaubat dan istighfar kepada Allah atas segala kesalahan yang pernah kita lakukan. Rasulullah di samping menyuruh kita, beliau juga selalu bertaubat dan meminta ampun kepada Allah sampai seratus kali setiap hari. Lalu bagaimana dengan kita sudah sangat banyak melakukan kesalahan dan dosa sepanjang hidup kita. Saudara seiman, ada beberapa faedah yang bisa kita peroleh dengan selalu bertaubat dan istigfar, selain sebagai suatu kewajiban, di antaranya yang terpenting adalah yang difirmankan Allah : Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada diantara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun". (QS. Al-Anfaal :33)
Abu Musa al-Asy'ari ketika memberikan komentar terhadap ayat di atas, beliau mengatakan, 'Kami bisa merasa tenang pada masa hidup Rasulullah , karena kami yakin dengan pasti bahwa Allah tidak akan pernah menurunkan azab-Nya kepada kami selama beliau masih berada di tengah-tengah kami.Namun, setelah beliau telah tiada, tidak ada lagi yang bisa menahan turunnya azab Allah kecuali kalau kita senantiasa meminta ampun kepada-Nya.' Wallahu A'lam.
Demikianlah beberapa perkara yang perlu diketahui dan diamalkan setelah berlalunya bulan Ramadhan, semoga Allah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita agar bisa memahami dan mengamalkannya. Amin.

Do you Like this story..?

Get Free Email Updates Daily!

Follow us!

No comments:

Post a Comment