4. Membaca
al-Qur`an:
Salah satu
tarbiyah selama madrasah Ramadhan yang telah kita jalani adalah membaca
al-Qur`an. Kita harus mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah , karena selama
bulan Ramadhan, sebagian besar dari kita telah berhasil mengkhatamkan al-Qur`an
minimal satu kali, atau paling tidak kita telah mampu membaca sekian juz dan
surah selama bulan al-Qur`an yang mulia ini. Hal itu merupakan hidayah dan taufik
yang tidak terhingga yang telah dianugerahkan Allah kepada kita.
Sebagian kaum
muslimin, pada saat ini, telah jauh dari al-Qur`an yang merupakan petunjuk
paling utama dalam mengarungi kehidupan. Sementara para musuh Islam berusaha
keras untuk menjauhkan kaum muslimin secara personal maupun kelompok dari
al-Qur`an. Dalam buku 'Rencana Penghapusan Islam dan Pembantaian Kaum Muslimin
di Abad Modern' yang ditulis oleh Nabil bin Abdurrahman al-Mahisy/13,
disebutkan bahwa Jal Daston selaku perdana menteri Inggris mengemukakan bahwa
selama al-Qur`an masih berada di tangan kaum muslimin, Eropa tidak akan bisa
menguasai negara-negara Timur.
Merupakan satu
keharusan bagi setiap muslim untuk selalu berinteraksi aktif dengan al-Qur`an,
dan menjadikannya sebagai sumber inspirasi, berpikir, dan bertindak. Membaca
al-Qur`an merupakan langkah pertama dalam berinteraksi dengannya, dan untuk
menggairahkan serta menghidupkan kembali gairah dan energi kita dalam membaca
al-Qur`an, berikut ini adalah sebagian di antara keutamaan al-Qur`an dan
membacanya: Firman Allah : Sesungguhnya
al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi
khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi
mereka ada pahala yang besar, (QS. Al-Israa`:9)
Hadits
Rasulullah yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Utsman bin 'Affan , Nabi
bersabda: "Sebaik-baik kamu adalah
yang mempelajari al-Qur`an dan mengajarkannya."
Dan dalam hadits
lain, dari Abu Umamah al-Bahili , Rasulullah bersabda: "Bacalah al-Qur`an, maka sesungguhnya ia akan datang pada hari
kiamat memberikan syafaat kepada ahlinya." HR. Muslim.Semoga Allah
memberi hidayah dan taufik kepada kita semua, serta memudahkan langkah kita
untuk kembali kepada Kitabullah dan sunnah Nabi-Nya.
5. Melaksanakan
puasa-puasa sunnah:
Kita telah
melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan yang baru saja
berlalu. Dan setelah bulan penuh berkah itu meninggalkan kita seiring perjalan
waktu, hendaklah kita tidak meninggalkan ibadah puasa sunnah yang dianjurkan
kepada kita di luar bulan Ramadhan. Di antara puasa-puasa sunnah dan
keutamaannya adalah sebagai berikut:
- Puasa enam hari bulan Syawal: Rasulullah bersabda:"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian meneruskannya berpuasa enam hari bulan Syawal, nilainya sama seperti berpuasa setahun penuh."HR. Muslim.
- Puasa hari Arafah, yaitu hari ke sembilan di bulan Dzulhijjah: Rasulullah pernah ditanya tentang puasa hari 'Arafah, beliau bersabda: "Ia menebus (dosa-dosa) tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya."
- Puasa hari 'Asyura, yaitu berpuasa pada tanggal sepuluh bulan Muharram. Dan dianjurkan pula berpuasa di hari ke sembilannya, agar berbeda dengan kaum Yahudi: Rasulullah pernah ditanya tentang puasa hari 'Asyura`, beliau menjawab: "Ia menebus (dosa-dosa) satu tahun sebelumnya."
- Puasa hari Senin dan Kamis, dan puasa hari senin lebih kuat dari segi dalil: Rasulullah pernah ditanya tentang puasa di hari Senin, beliau menjawab: "Itulah hari kelahiranku, dan aku dibangkitkan atau diturunkan (al-Qur`an) kepadaku." Puasa tiga hari setiap bulan pada tanggal 13, 14, 15 yang disebut puasa hari-hari putih, karena selama tiga hari itulah bulan purnama bersinar terang: dari Abu Dzarr , beliau berkata: "Rasulullah memerintahkan kami berpuasa tiga hari setiap bulan: hari ke 13, 14, dan 15."
6. Taubat dan
Istighfar kepada Allah :
Bulan Ramadhan
yang mulia adalah bulan ampunan dan kebebasan dari api neraka. Di bulan yang
penuh berkah itu, kita tentu telah memohon ampunan kepada Allah atas segala
dosa dan kesalahan yang pernah kita lakukan semasa hidup kita. Namun setelah
Ramadhan berakhir, bukan berarti kita berhenti meminta ampun dan bertaubat
kepada Allah . Justru kita selalu dianjurkan agar senantiasa memohon ampunan
dan terus bertaubat kepada Allah . Banyak sekali perintah agar kita selalu
bertaubat dan istighfar, baik yang terdapat di dalam al- `an atau pun dalam
sunnah-sunnah Rasulullah , dan di antaranya adalah: firman Allah : Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang
yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. An-Nuur:31) Dan firman-Nya: Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah
kepada Allah dengan taubat yang semurnimurninya,…". (QS. At-Tahrim:8). Rasulullah
bersabda: 'Wahai sekalian manusia,
bertaubatlah kepada Allah dan mintalah ampunan kepada-Nya, sesungguhnya aku
bertaubat dalam sehari sebanyak seratus kali.' HR. Muslim. Ayat dan hadits
di atas dengan jelas memerintahkan kepada kita agar selalu bertaubat dan
istighfar kepada Allah atas segala kesalahan yang pernah kita lakukan.
Rasulullah di samping menyuruh kita, beliau juga selalu bertaubat dan meminta
ampun kepada Allah sampai seratus kali setiap hari. Lalu bagaimana dengan kita
sudah sangat banyak melakukan kesalahan dan dosa sepanjang hidup kita. Saudara
seiman, ada beberapa faedah yang bisa kita peroleh dengan selalu bertaubat dan
istigfar, selain sebagai suatu kewajiban, di antaranya yang terpenting adalah
yang difirmankan Allah : Dan Allah
sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada diantara mereka. Dan
tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun".
(QS. Al-Anfaal :33)
Abu Musa
al-Asy'ari ketika memberikan komentar terhadap ayat di atas, beliau mengatakan,
'Kami bisa merasa tenang pada masa hidup Rasulullah , karena kami yakin dengan
pasti bahwa Allah tidak akan pernah menurunkan azab-Nya kepada kami selama
beliau masih berada di tengah-tengah kami.Namun, setelah beliau telah tiada,
tidak ada lagi yang bisa menahan turunnya azab Allah kecuali kalau kita
senantiasa meminta ampun kepada-Nya.' Wallahu A'lam.
Demikianlah
beberapa perkara yang perlu diketahui dan diamalkan setelah berlalunya bulan
Ramadhan, semoga Allah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita agar bisa
memahami dan mengamalkannya. Amin.
No comments:
Post a Comment